Melestarikan Bakusono, Makanan Khas Maluku yang Terancam Punah



Kuliner - Menjaga makanan tradisonal, sama halnya dengan menjaga warisan kuliner nusantara. Di Maluku, banyak makanan tradisional tak lagi diminati. Salah satunya, 'Bakusono'. Dari namanya barangkali akan membuat penasaran. Tapi, kuliner khas Desa Morela, Maluku Tengah ini sempat jadi makanan utama pada perayaan atau upacara adat di desa setempat.
‘Bakusono’ merupakan makanan khas, dulu makanan berbahan dasar sagu ini disajikan sebagai menu utama sarapan serta pendamping minum teh sore. Beberapa daerah lain di Maluku menyebutnya Sinoli, Karu-Karu, dan Uha.
Menyadari semakin jarang makanan ini diminati, Komunitas Walang Tahusalamal Negeri Morella, kembali ingin melestarikannya.
Baca Juga : Jual Kopi Gayo
Koordinator Walang Tahusakamal, Fuad Azus mengatakan, ‘Bakusono’ terbuat dari campuran tepung sagu, santan berisi ikan. Kini, pangan lokal itu mulai diberi varian gula aren serta kacang-kacangan. Supaya terdapat banyak pilihan rasa.
"Agar makanan sagu tetap ada, maka kita lestarikan sagu dengan dikemas dalam bentuk Bakusono, karena orang Maluku sekarang ini beralih ke makanan instan," kata Azus di Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (14/9).
Sejak Januari 2019 lalu, Komunitas Walang Tahusakamal mulai memproduksi ‘Bakusono’ dengan melibatkan ibu-ibu di kampung Morela. Tujuannya, untuk memberdayakan para ibu agar lebih mandiri secara ekonomi.
Meski pengemasannya jauh dari kesan moderen, pilihan kemasan dengan menggunakan daun pisang justeru menjadi daya tarik tersendiri. Selain tahan lama, konon makanan yang dibungkus dengan daun pisang akan terasa nikmat.
Harganya cukup murah mulai dari Rp 5.000 untuk satu bungkus Bakusono berisi gula merah. Sedangkan yang berisi ikan seharga Rp 3.000.
Dia mengaku, pangan tradisional itu baru diproduksi dengan jumlah yang sedikit. Penjualannya pun dilakukan secara daring.
“Kedepan kami akan pikirkan untuk bisa dikirim ke luar Maluku,” katanya.
Bagi warga yang rindu dengan makanan ini tak perlu khawatir, jajanan khas itu bisa didapatkan di di salah satu gerai di kawasan Durian Patah. Atau mendatangi tenda milik Walang Tahusakamal di Amboina Farmers Market, Lapangan Merdeka Ambon.
Teman Teman suka minum Kopi dan ingin beli kopi, teman - teman bisa kunjungi

0 Response to "Melestarikan Bakusono, Makanan Khas Maluku yang Terancam Punah "

Post a Comment

wdcfawqafwef